Kebijakan Ujian Nasional dan Asesmen Nasional
Apa itu AKM?
Pengertian Assessment Kompetensi Minimum (AKM)
Assessment Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Apa yang diukur dalam AKM?
Mutu diukur menggunakan 3 Instrumen.
- Asesmen Kompetensi Minimum, mengukur literasi membaca dan numerisasi sebagai hasil belajar kognitif.
- Surveri Karakter, mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non-kognitif.
- Survei Lingkungan Belajar, mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
Siapa saja yang mengikuti AKM Nasional ?
- Murid/Warga Belajar
- Untuk persekolahan peserta adalah sampel siswa Kelas 5, 8, dan 11 (dipilih secara acak).
- Untuk pendidikan kesetaraan peserta adalah warga belajar kelas 6, 9, 12 yang memerlukan.
- Setiap peserta mengerjakan AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
- Guru
Semua guru mengerjakan Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.
- Kepala Satuan Pendidikan
Semua kepala satuan pendidikan mengerjakan Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.
Tujuan Asesmen Nasional
- Literasi membaca dan numerisasi adalah dia kompetensi minimum bagi murid untuk bisa belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat.
- Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
- Mengembangkan potensi murid secara utuh.
- Asesmen nasional mendorong mengembangkan sikap, nilai (values), dan perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.
- Hasil Asesmen Nasional perlu digunakan untuk diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
Penggunaan Hasil Asesmen Nasional
- Pemetaan mutu sistem pendidikan
- Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak digunakan untuk menilai prestasi peserta didik ataupun kinerja guru dan sekolah.
- Laporan hasil Asesmen Nasional 2021 diberikan kepada guru dan sekolah sebagai alat untuk melakukan evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran.
- Murid, orangtua, guru dan sekolah tidak perlu cemas dan tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk menghadapi Asesmen Nasional.
- Ujian Penyetaraan
- Khusus untuk program pendidikan kesetaraan, Asesmen Nasional memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai alat pemetaan mutu dan ujian penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik yang memerluka
- Yang digunakan sebagai ujian penyetaraan adalah AKM Literasi dan AKM Numerasi.
Pelaksanaan Asesmen Nasional
Pelaksanaan Asesmen Nasional dikoordinasi oleh Kemendikbud bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil dan Kantor Kemenag.
- Berbasis komputer dan daring
- Asesmen Nasional dilaksanakan menggunakan komputer dan secara daring
- Murid mengerjakan pada sesi dengan jadwal yang ditentukan dan dengan diawasi
- Guru dan kepala satuan pendidikan mengerjakan survei secara mandiri dengan periode waktu yang cukup panjang.
- Koordinasi yang diperlukan
- Pemetaan dan penyiapan komputer dan sarana pendukung.
- Pemetaaan sekolah secara spasial untuk sharing resources
- Penyiapan teknisi TIK terutama untuk jenjang SD.
Bentuk Pelaksanaan Asesmen
Ada dua bentuk AKM yang dilaksanakan, berikut penjelasannya;
- AKM Nasional
- Berfungsi untuk mengevaluasi kualitas sistem pendidikan.
- Sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11 ditentukan oleh kemdikbud.
- Pelaksanaan terstandar oleh pusat.
Peserta AKM
- SD/MI maksimal 30 murid.
- SMP/MTs maksimal 45 murid.
- SMA/SMK/MA maksimal 45 murid.
- Semua peserta ujian Paket A/Ula-Kelas
- Paket B/Wustha-Kelas 9 dan Paket/Ulya-Kelas 12 yang belajar di satuan pendidikan kesetaraan menjadi responden.
- AKM Kelas
- Fungsi formatif untuk mehami hasil belajar individu peserta didik.
- Peserta didik kelas 2 12 sesuai kebutuhan diagnosa guru Pelaksanaan oleh guru di kelas.
Alokasi Waktu AKM Nasional
- SD/MI
Hari ke-1
- Tes literasi 75 menit
- Survey karakter 20 menit
Hari ke-2
- Tes numerasi 75 menit
- Survey lingkungan belajar 20 menit
- SMP/Mts/SMA/MA/SMK
Hari ke-1
- Tes literasi 90 menit
- Survey karakter 30 menit
Hari ke-2
- Tes numerasi 90 menit
- Survey lingkungan belajar 30 menit
Jadwal Pelaksanaan AKM Nasional
Pelaksanaan Asesmen Nasional untuk siswa kelas 8 jenjang SMP/MTs, serta kelas 11 jenjang SMA/MA, dan SMK pada akhir Maret- Pertengahan April 2021; untuk siswa kelas 5 jenjang SD/MI direncanakan pada bulan Agustus 2021.
Perbedaan AKM dan Ujian Nasional
Aspek | Ujian Nasional | AKM, Survey Karakter, Survey Lingkungan Belajar |
Hal yang diukur | Capaian pada kompetensi kurikulum berdasarkan mata pelajaran |
|
Target Pengukuran | Semua peserta didik kelas 9 dan 12. | Semua satuan Pendidikan dengan sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11. |
Moda asesmen | Komputer dan kertas-pensil | Komputer |
Metode asesmen | Fixed test | Multistage adaptive stage |
Pelaporan | Individu dan agregat di satuan Pendidikan serta wilayah | Satuan pendidikan dan agregrat wilayah |
Fokus laporan | Pemetaan dan perbaikan pembelajaran | Perbaikan pembelajaran serta peningkatan lingkungan belajar yang kondusif |
Kebutuhan pengakuan kompetensi individu | Secara otomatis diperoleh dari hasil asesmen nasional | Peserta didik kelas 12 yang memerlukan akan mendaftarkan diri untuk AKM individu/siswa |
Bentuk Soal AKM
- Objektif
- Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar)
- Pilihan Ganda kompleks (jawaban benar lebih dari satu)
- Menjodohkan
- Isian singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed)
- Non-Objektif (essay)
Komponen AKM
- Numerisasi
Konten
- Bilangan
- Pengukuran dan Geometri
- Data dan Uncertainty
- Aljabar
Proses Kognitif
- Pemahaman
- Aplikasi
- Penalaran
Konteks
- Personal
- Sosial Kultural
- Saintifik
- Literasi Membaca
Konten
- Teks Informasi
- Teks Sastra
Proses Kognitif
- Menemukan informasi (Retrieve and Access)
- Interpretasi dan integrasi
- Evaluasi dan Refleksi
Konteks
- Personal
- Sosial Budaya
- Saintifik
Hasil Tanya Jawab Mengenai AKM
Apa itu Asesmen Nasional?
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar
murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Mengapa perlu ada Asesmen Nasional?
Apakah Asesmen Nasional menentukan kelulusan peserta didik?
Siapa yang menjadi peserta Asesmen Nasional?
Mengapa Asesmen Nasional hanya diikuti oleh sebagian murid?
Mengapa yang menjadi sampel adalah murid kelas V, VIII dan XI?
Apakah Asesmen Nasional menggantikan UN?
Mengapa yang diukur adalah literasi dan numerasi?
Mengapa Asesmen Nasional juga mengukur karakter murid?
Bagaimana kaitan antara Asesmen Nasional dengan kurikulum?
Apa peran Asesmen Nasional dalam pendidikan jalur non-formal?
Instrumen apa saja yang akan digunakan dalam Asesmen Nasional?
- Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid.
- Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid;
- Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.
Apakah yang dimaksud dengan minimum pada AKM?
Apa perbedaan AKM dan Survei Karakter?
Apakah instrumen Survei Lingkungan sama untuk murid dan untuk guru?
Terdapat berbagai macam literasi, misalnya membaca, sains,
Apa sajakah komponen dari literasi membaca dan numerasi yang diukur di AKM?
Bagaimana bentuk soal Asesmen Nasional?
Berapa banyak soal yang akan dikerjakan murid saat AKM?
Apakah murid memperoleh soal setara dengan murid lainnya?
Apakah soal AKM untuk peminatan IPA, IPS, Bahasa, dan Agama berbeda? Apakah seperti soal UN pembagian porsinya?
Apakah ada contoh-contoh soal latihan AKM yang disediakan secara khusus?
Adakah semacam kisi-kisi untuk mengikuti asesmen nasional?
Kapan dan di mana kami dapat memperolehnya?
Apa saja perangkat yang dapat digunakan untuk Tes ini?
- Komputer Client Memory 2 GB, Resolusi 1024 x 720, Windows 7 ke atas, ChromeOS, Bandwith 12 Mbps untuk 15 client
- Tersedia jaringan internet (offline/online)
- Operator teknis
Apakah pemerintah sudah menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung terselenggaranya AKM ?
Siapa saja yang harus mengikuti Asesmen Nasional?
Siapa saja yang mengikuti AKM?
Apakah Asesmen Nasional wajib diikuti oleh seluruh satuan pendidikan di seluruh Indonesia?
Bolehkah SMP/MTs, SMA/MA, SMK yang jumlah muridnya kurang dari 45 tidak ikut Asesmen Nasional?
Bagaimana penentuan murid yang mengikuti Asesmen Nasional?
Berapa persen batas minimal, banyaknya guru yang mengikuti Asesmen Nasional?
Bolehkah murid kelas IX ikut mendaftar AKM untuk menguji kemampuan literasi?
Kapan AKM akan dilaksanakan?
Berapa lama waktu pelaksanaan Asesmen Nasional?
Apakah akan diadakan uji coba AKM dan Survei Karakter serta kapan pelaksanaannya?
Bagaimana teknik pelaksanaan Asesmen Nasional, apakah sama seperti UNBK semi daring?
Bagaimana aturan pelaksanaan di sekolah?
Bagaimana bila terdapat guru yang tidak mengikuti Survei Lingkungan Belajar?
Apakah pelaksanaan AKM dapat dilakukan lebih dari satu sesi? berapakah jumlah sesi yang diijinkan setiap harinya?
Bisakah guru melakukan Asesmen Nasional (Survei Lingkungan Belajar) dari rumah?
Apakah tahapan yang dilakukan sekolah untuk mengikuti Asesmen Nasional sama dengan UNBK?
Pada saat UNBK ada sekolah yang bergabung dengan sekolah lain, apakah Asesmen Nasional juga dapat menerapkan hal yang sama?
Apakah persiapan untuk mengikuti Asesmen Nasional sama dengan UN, seperti adanya proktor, teknisi, dsb?
Bagaimana pihak sekolah/madrasah menyiapkan murid untuk menghadapi AKM?
Bagaimana cara mengatasi kendala jika sarana pendukung pelaksanaan AKM kurang memadai?
- Sekolah dapat menumpang sekolah lain terdekat yang memiliki infrastruktur lebih memadai.
- Sekolah dapat meminjam komputer/laptop dari orang tua atau dari instansi lain.